Friday, October 12, 2012

Pray

Semalem Bokap jemput gue di GO. Padahal gue udah bawa motor. Yaudah gue jemput deh dia di mie ayam crispy deket GO. Dari jauh gue lihat dia lagi makan. Dan baru gue sadari, betapa tua dia saat ini. Riesa pernah ngomong ke gue bagaimana dia baru sadar bagaimana mamanya sudah bertambah tua. Dan gue baru sadar detik itu juga. Mindset gue selalu berpikir atau merasa bahwa hanya diri gue aja yang bertambah tua. Gue selalu merasa ortu gue segitu-gitu aja. Memang gue salah. Dan baru sadar.

Semalem gue nangis. Gue mikirin ortu gue. Pikiran gue simple aja. Gue belum kepengen kehilangan mereka berdua. FYI, gue bukan tipe anak yang suka cerita ke ortu. Yang gue ceritain ke ortu gue hanya apa yang mereka perlu tahu saja. Gue nggak pernah cerita soal masalah pertemenan gue, bagaimana gue di sekolah, dll. Yang mereka tahu adalah apa yang gue dapat dari pelajaran di sekolah. Just that. Temen-temen gue yang mereka tahu saja cuma beberapa. 

Bukan. Bukan karna gue nggak suka mereka ikut campur. Tapi gue nggak mau mereka berfikir yang macam-macam dan khawatir yang berlebihan. Gue cukup ingin menunjukkan kepada mereka kalau gue kuat. Kalau gue tegar. Walaupun gue nggak begitu. Walaupun gue suka nangis diam-diam di kamar kalau ada masalah berat. Bukan karna apa-apa. Gue cuma pengen yang mereka ketahui bahwa gue bahagia. (Oke, dalam konteks ini bukan berarti gue nggak bahagia ye.)

Tapi itu tidak menunjukkan bahwa gue nggak deket sama ortu gue. Nggak. Gue deket, kok. Tapi gue punya dunia dimana ortu gue cukup main di belakang layar saja. Biar gue saja yang akting di panggung. Biar gue sendiri yang ngerasain semuanya. Mereka hanya perlu kasih support dan menjadi orang yang pertama yang gue datengin dan bilang "Ibu, Bapak, aku berhasil!"

Masalah di luar sekolah dan keluarga, gue selesaikan sendiri. Gue nggak pernah minta saran sama ortu. Gue nggak pernah curhat sama mereka. Keberadaan mereka di rumah saja sudah cukup buat ngasih "support bisu" ke gue. Dan itu lah yang gue doakan kemarin. Gue pengen mereka berdua masih ada buat gue sampai gue sudah siap jika suatu hari mereka dipanggil oleh Allah SWT. Cuma kehadiran dan kasih sayang mereka saja yang gue butuhkan sekarang. Gue belum mau mereka pergi dalam waktu dekat. Gue masih butuh "support bisu" mereka.

Cita-cita terdalam gue adalah bisa beliin apapun yang ortu gue mau. Gue pengen saat mereka ngeluh sesuatu nanti, gue bisa memperbaikinya.  Gue pengen bisa jadi orang yang akan mereka banggakan. It's simple. Seperti gue hidup untuk nyokap-bokap gue. Untuk kebahagiaan mereka.

Wednesday, October 3, 2012

MoodBooster now: Cloudy sky

Di tengah kesibukkan gue dengan LKS, gue masih bisa sempet-sempetnya buat postingan di Blog. Yeah, that's my skill. Soalnya, seorang kakak kelas yang jago dalam sastra pernah bilang sama gue. 
Saat kau menemukan sebuah kata-kata fantastik, cepatlah tulis.
Yeah!! Berhubung gue adalah orang yang jarang jarang jarang jarang sekali dapet inspirasi buat nulis, jadi gue harus cepat-cepat menumpahkannya saat dapat inspirasi.

Gue lagi capek. Banyak cobaan sejak dimulainya pembelajaran kelas 3 ini. Untungnya gue nggak ada masalah keluarga. Gue nggak akan jabarin masalah apa aja yang lagi gue hadapin. Cukup satu aja. Masalah sekolah.

Pr numpuk gila -_- Minggu depan UTS pula. Heuhhhh. Intinya gue udah capek. Rasanya gue ke sekolah aja setengah hati. Pulang ke rumah, masih setengah hati juga. Gue merasa nyawa gue udah dibagi kemana-mana. Nggak ada yang benar. Tiap ada waktu kosong, gue pakai buat berpikir melalang buana. Hal itu menjadikan gue sensitif dan gampang marah. Terbukti bagaimana gue udah buat berbagai kekacauan. Tapi, masa bodoh. Selama kehidupan nyata gue baik-baik saja, gue nggak akan kenapa-kenapa. Motto gue pada saat ini: Buanglah apapun yang mengganggumu dan jangan biarkan itu kembali lagi.

Di tengah semua itu gue berharap ada sesuatu yang menjadi moodbooster gue. Alhamdulillah Allah melimpahkan karunia-Nya. Dihadirkannya mendung belakangan ini. Gue menjadi lebih damai walau di dalamnya gue masih ruwet.

Mendung. God! I love it so damn much! Kenapa gue bisa suka sama suasana itu? Melihat langit dari warna sesungguhnya sangat menentramkan jiwa gue. Berbagai pikiran positif datang pada gue. Jadi, buat kalian yang merasa perlu waktu "baik" untuk berbicara dengan Anggun, biacaralah padanya saat mendung. Surely, gue bakal memberikan tanggapan positif.

Tapi selain hal positif, yang gue dapet saat mendung adalah flashback. Memang nggak bagus untuk memandang ke belakang. Apalagi itu adalah kejadian buruk yang membuat sakit hati. Uh. Tapi, saat mendung, adegan flashback itu datang secara perlahan dan lembut. Membuat kita merindukan adegan-adegan yang kita renungkan. Kerinduan yang lembut itu yang gue sukai. Rasanya seperti semua kekuatan lo datang and like you never ever meet something called sadness. It makes everything ok.

Itu lah kekuatan gue saat ini. Gue nggak habis-habisnya bersyukur kepada Allah SWT karna sudah menciptakan suasana mendung. Walau kadang-kadang ngebuat gue galau, tapi gue lebih banyak dapat hal positifnya.

I ADORE CLOUDY SO FUCKING MUCH