Sunday, June 24, 2012

You're Not Sorry - Taylor Swift



Nih gue kasih lagu recommended baru. Lagunya ngena banget di gue. Tentang cewek yang sudah dikecawakan cowoknya :") Nggak kok nggak, gue nggak dikecewain sama siapa-siapa. Lalalalalalaa (~_~)

Downloadnya di sini aja (~_~) Wajib download lah menurutku huehehehehehee (~_~)
Liriknya gue sertain juga kok. Kurang baik apa gue? #plak Yang gue tebelin tuh yang menurut gue dalem ya :") #Nooffense

All this time I was wasting,
Hoping you would come around

I've been giving out chances every time
And all you do is let me down
And it's taking me this long
Baby but I figured you out
And you're thinking we'll be fine again,
But not this time around

You don't have to call anymore

I won't pick up the phone
This is the last straw
Don't wanna hurt anymore
And you can tell me that you're sorry
But I don't believe you baby
Like I did - before

You're not sorry, no no oh

Looking so innocent,

I might believe you if I didn't know
Could've loved you all my life
If you hadn't left me waiting in the cold
And you got your share of secrets
And I'm tired of being last to know
And now you're asking me to listen
Cause it's worked each time before


But you don't have to call anymore

I won't pick up the phone
This is the last straw
Don't wanna hurt anymore
And you can tell me that you're sorry
But I don't believe you baby
Like I did - before
You're not sorry, no no, oh

You're not sorry no no oh


You had me crawling for you honey

And it never would've gone away, no
You used to shine so bright
But I watched all of it fade

So you don't have to call anymore

I won't pick up the phone
This is the last straw
There's nothing left to beg for
And you can tell me that you're sorry
But I don't believe you baby
Like I did - before
You're not sorry, no no oh

You're not sorry, no no oh 


Sekali lagi no offense ya. Nggak ada maksud nyindir (~_~) I just share my opinion. Anyway, this is my blog lahh :p

Ciaooo :*

Saturday, June 23, 2012

Boring

Post gue sebelumnya tentang bete. Dan sekarang tentang bosen. Next time i'll make posting with the letter B again (T_T)

Anyway gue bosen. Nggak ada yang bisa dikerjakan. TL di twitter nggak ada yang rame. TL twitter bisa dikata rame kalau acc fanbase yang gue follow lagi adain quidditch atau kuis atau nggak HPF lagi pada ngobrol2 asik (T_T) tapi tadi siang, there's nothing special happen (T_T)

Terus apa yang gue lakukan seharian? Membaca novel "Gadis Jeruk" yang gue baca nggak pernah tamat-tamat, tiduran sambil nonton tv sampai kepala gue pusing, dan nothing (T_T)

Ih bosenin banget sih ini liburan (T_T) gue udah protes ke nyokap gue mau minggat ke Cirebon. Tapi kata nyokap suruh tunggu sampai dia pasti kagaknya mau ke Bandung (T_T) 4 hari aja ke Cirebon. Gue bisa terhindar dari ingatan-ingata gila tentang sesuatu yang belakangan ini menghantam gue (T_T) ingatan gila. Ingatan yang ngebuat gue sakit tapi hebatnya gue kangen. Oh shit (T_T) is it can still be said with "ordinary"? Fall in love and then you really fell. Forget it (T_T)

Kembali ke boring. Jadi apa yang harus aku lakukan supaya nggak bosen? I dunno. My friends have another plans for their holiday. And i? i'm just stay here. Read all tweets in TL. Stalk my friends. And MANY! Yeah MANY!! (T_T)

Plan gue liburan ini sih pengen belajar buat doodle. Terilhami oleh Yessi. Tapi gue bener2 nggak bakat di gambar (T_T) Another plan gue mau buat cerpen atau lanjutin FF 2. Tapi idenya belum muncul-muncul (T_T) Ide gue biasanya muncul pas gue sibuk (T_T) keceh kan? Another plan? Dunno.

Anyway, selain bosen, yang gue rasain sekarang gelisah dan sepi. Gue nggak mau bahas lebih lanjut. Karena ngebahas itu membuat semua memori yang gue masukkin ke gudang ingatan bakal keluar lagi. Dan akan sangat susah untuk merapihkannya lagi. Susah dan menyakitkan. Hahahahaha. Forget it.

Well, that's my holidays. I spend it with all the loneless. How awful i am!

Two Letters

London, Mei 1997

“Kau tahu apa yang kubenci sekarang? Mencintai seseorang. Karena apa? Karena itu akan menyita waktuku hanya untuk memikirkan seseorang yang bahkan mungkin tidak memikirkanku. Karena itu membuat kubisa saja melakukan hal bodoh. Karena itu dapat membuatku sakit tanpa alasan yang logis. Aku benci harus mencintaimu. Aku benci dengan keadaan seperti ini. Aku benci kenyataan aku tak bisa mendapatkanmu. Kau tahu sendiri alasannya. Jadi untuk apa aku menulis surat ini? Aku hanya ingin kau tahu sebagaimana kau telah membuatku repot dengan tidak melakukan apa-apa.”



Bernapas tidak pernah sesesak ini. Semuanya membuatku letih. Aku tak tahu harus melakukan apa. Yang terpikir olehku hanyalah aku tak bisa kemana-mana lagi. Dia telah menghunuskan pedangnya tepat di hulu hatiku. Masih bisakah aku hidup? Tentu saja. Tapi rasanya menjadi lebih menyulitkan dari sebelumnya. Menjadi lebih rumit. Menjadi lebih palsu. Ya, palsu. Semua yang akan aku lakukan dengannya akan menjadi palsu. Penuh kepura-puraan. Penuh rasa bersalah. Apakah kami bisa bertahan dengan seperti ini?

Haruskah kubalas surat itu? Surat yang ia selipkan di koperku. Tapi membalasnya pun sudah tidak ada artinya. Semuanya sudah terjadi. Aku tak bisa meminta dia berhenti. Tapi aku juga tak bisa meminta dia kembali seperti semula. Jadi apa yang bisa kulakukan sekarang?









Hogwarts, Mei 1998

Kupandangi badan kakunya. Pundaknya tidak naik-turun. Menandakan ia tak bernapas lagi. Napasku tercekat. Sesuatu dalam tubuhku meledak-ledak. Meninju perutku. Membuatku ambruk ke tanah. Pelupukku sudah tak dapat membendung air mata. Air mataku jatuh bagaikan hujan deras. Setiap tetesannya mengandung Beratus teriakkan yang mulutku tak bisa mengeluarkannya. Mengandung beribu pertanyaan yang otakku tak bisa memikirkannya. Mengandung berjuta perasaan yang hatiku tak bisa menampungnya. Dan baru kusadari. Betapa aku mencintai orang itu. Bahkan mungkin sejak dia memberikanku selamat karena aku menjadi salah satu murid gryffindor.

Kupandangi sekujur tubuhnya dengan seksama. Untuk terakhir kalinya. Dan semua memori menabrak otakku. Saat ia membuat lelucon di ruang rekreasi gryffindor. Saat ia menjadikan salah satu murid kelas satu sebagai contoh mainan leluconnya. Bagaimana ekspresi dia saat aku menegurnya. Bagaimana senyum canggung yang ia berikan padaku saat pernikahan Bill. Bagaimana kerinduan yang aku temui saat melihat ia dan pasukan orde datang melewati lukisan adik dari Dumbledore. Semua kenangan itu akan kuabadikan.

Seseorang berjalan ke arahku dan berjongkok di hadapanku. Wajahnya. Tapi bukan dirinya. Susah bagiku untuk menahan kedua tanganku agar tidak memeluk orang di hadapanku dan meneriakkannya betapa aku merindukan semua hal tentang dia. Karena orang itu bukan dia. Dia sudah pergi. Yang tertinggal hanyalah tubuhnya. Tanpa ada lelucon di mulutnya. Tanpa ada tawa di setiap tatapannya. Tanpa ada kegembiraan di setiap hembusan napasnya. Kembali air mataku mengalir.

“Hei.” Sapa George lembut.

Aku tersedak oleh tangisku. Suaranya. Persis. Tapi tetap saja bukan dirinya. “Kenapa harus dia?” Bisikku.

George tersenyum miris. “Itu pertanyaan yang aku putar di otakku ribuan kali.”

Aku menutup mata. Bahkan senyum George pun sama dengan dia.

“Hermione. Aku juga kehilangan-“

“Aku tahu. Aku hanya.. Hanya.. Menyesal” Aku tersenyum getir. Terasa sentuhan benda pada tanganku. Kubuka mataku dan melihat sepucuk surat diberikan oleh George.

“Dia meninggalkan ini untuk jaga-jaga. Aku sempat marah karena ini. Tapi dia memaksa.”

Kuambil surat itu dan kulihat namaku tertulis pada amplopnya. Mataku beralih menatap George. Dia mengangguk meyakinkan. Dengan hati-hati kubuka surat itu dan mulai membaca,

“Hai. Jika kau menerima surat ini berarti aku sudah tidak bisa memberitahukannya secara langsung. Sungguh itu sebenarnya niatku, memberitahu segalanya secara langsung. Tapi kematian memang susah dibohongi. Well, aku minta maaf. Atas segalanya. Aku memang bodoh dengan menulis surat tahun lalu itu. Aku menyesal. Aku salah. Salah besar. Maafkan aku ya? Aku ralat surat tahun lalu itu.
Kau tahu apa yang paling kusukai dalam hidupku selain humoran tentunya? Mencintai kamu. Ya walau sakit setidaknya dengan melihat kamu selalu ada sudah membuat aku tenang. Kaulah tawa di setiap leluconku. Aku tidak pernah menyesal mencintaimu. Aku melihat adikku melakukan hal yang sama, tapi tidak apa-apa. Aku mengerti. Kalian berdua memang tidak cocok secara sifat. Tapi kalian cocok secara kebutuhan. Ya. Aku cemburu. Tapi jika itu dapat melihatmu bahagia, kenapa tidak? Walau bukan aku alasan kebahagiaan kamu. Walau bukan aku yang membuat kau bahagia. Aku sayang adikku juga. Aku tak mau kalian berpisah karena aku. Aku Cuma ingin kau tahu, aku bahagia melihat kau tetap tertawa bahagia. Sesederhana itu.”


Sunday, June 17, 2012

ETEB!!

BETE!

Masalah tuh kenapa datengnya rombongan sih? ngeroyok? 
Oke sejujurnya bukan masalah itu yang datang keroyakkan. Masalah gue simplenya cuma ada 3 biji. Tapi otak gue mengvisualisasikannya dengan terlalu lebay -_- Udah mah keadaan gue lagi nggak bagus untuk terima masalah itu. Oh Godness.

Mood booster? Aku belum yakin ada yang bisa jadi mood booster gue. Masalahnya 2 orang yang aku percaya untuk berbagi cerita ini lagi sibuk semua :(
 
Aku dikasih coklat. Tapi mood makan aku hilang. Aku ada novel untuk dibaca. Tapi mood baca aku hilang. Aku ada cerpen untuk diselesaikan. Tapi mood menulis aku hilang.

Hmmm jadi masalah pertama dan kedua gue berkaitan dengan teman. Beda orang. Beda masalah. Tapi saling berhubungan. Keren kan? Masalah ketiga gue yang-sebenarnya-enteng-cuma-gue-buat-ribet adalah soal *peeeeeep*. Gue nggak bisa mempikirkan kata halus untuk menjelaskan soal masalah ketiga.

Jadi apa sebenarnya yang gue perlukan? I dunno either. Masalahnya gue tuh orang yang gampang NEGATIVE THINKING. That's why masalah kecil, bisa jadi besar gara-gara gue. Bego emang gue -_-

Well, ada tempat lain dimana gue bisa dengan puas, tanpa sensor sedikit pun, untuk cerita. Sayangnya tempat itu nggak bisa kasih gue advice. So, yang gue perlukan adalah 2 orang itu. Orang yang beda. Tapi sama-sama sibuk abis. Hemmmmmm -_-

Friday, June 15, 2012

Hey!



Hey.

What's next?

I dont know. I just want to say "Hey".

And i know it wont pay anything.

Well, Hey there.

Monday, June 11, 2012

Payphone - Maroon 5 feat. Wiz Khalifa












Ini lagu recommended banget lah. Kalau download kalian tinggal ke sini ^^

Ini video-nya :D Ini versi animasi komiknya. Lucu sih. Kreatif .-. Tokoh utama di komiknya itu superhero. Yang aku anehkan nggak ada gambar "payphone"nya sendiri di video ini :|
Anyway,  kalian bisa lihat liriknya di video ini :D




Kalau yang ini versi aslinya .-. Dan aneh -_-v Sorry aja ya. Soalnya aku nggak ngerti maksud tokoh utamanya itu. Dia awalnya tawanan perampoakkan bank. Anehnya kenapa yang diselamatin cuma cewek yang dia suka??? Dia ninggalin gitu aja tawanan yang lainnya. Terus ngapain coba dia ninggalin cewek itu terus nyuri mobil?? Alhasil dia dikejar oleh kawanan polisi dong? Malahan polisinya ada yang pakai helicopter! Waw!! Cuma nyuri mobil dia dikejar-kejar sama helicopter -_-" Okay semuanya hampir nggak masuk akal :|


 Just that~ No hard feeling yaaaaaa ^^

Wednesday, June 6, 2012

Childish. So what??

Jika kalian kalian kalian kalian kenal gue, kalian pasti tahu segimana ke-childishan gue. Itu salah satu sifat yang emang agak menonjol dalam diri gue setelah sarkastik. So what? Kalau emang nggak mau sama gue, silahkan pintu keluar ada di sebelah sana *nunjuk kamar mayat*. NO OFFENSE YA GUYS ^^

Mau tau segimana childishnya gue? Gampang. Lu ganggu gue aja. Nanti juga gue nyindir lu di twitter atau pas kita nggak sengaja pas-pasan :D

Terus ngapain sih gue buat postingan macam ini? Padahal gue harusnya belajar karena UKK.


Yaaaaaa karena ada satu alasan yang membuat gue galau. Iyap sifat childish gue membawa petaka buat diri gue sendiri. Dodol kan? Dan masalah itu masih belum terselesaikan (bagi gue. Nggak tau nih buat dia).


Apa gue aja atau kalian ngerasain? saat orang nyindir lu di TL lalu tangan atau lidah lu udah gatel mau bales nyindir. Atau kejadiannya pas lu ada masalah sama orang dan ngeliat orang itu di TL membuat tangan lu gatel mau mau ngetik sindiran buat dia?

Gue sering merasakan itu. Mungkin karena sifat cancer gue kali ya? Atau karna gue lahir hari jum'at? *percaya primbon* *terjun dari sukhoi*

Okay karena sekarang gue di posisi harus bersikap dewasa, gue nggak akan curhat soal masalah gue sama dia di sini B) *lah itu apa??* Gue udah ada tempat lain untuk curhat. Yang aman se-aman hogwarts dan nggak peduli sama masalah gue. Ini dia merekaaaaaa. I'll tell them in the next posting ;)


Ciaooooooo :*