Monday, May 9, 2011

Fanfict 1

mata itu menyapu semua pemandangan di sekitar sekolah yang berdiri dengan sangat megah dan kokoh lewat daun jendela di salah satu menara tsb. matanya memang tertuju kepada pemandangan itu tapi pemilik mata tsb tidak berada di sana.dia berusaha berkonsentrasi dengan pemandangan pagi hari yang sangat indah tsb. tapi hasilnya sia-sia. yang ia pikirkan hanya wajah gadis itu. ia mengamati setiap lekuk di wajah gadis itu, matanya, pipinya, hidungnya, bibirnya, dan senyumnya. hatinya rasanya meleleh membayangkan senyum indah gadis itu.
"jangan terlalu memikirkannya, kau bisa gila dengan hanya memikirkan gadis itu" pria itu berbicara terhadap temannya seakan ia juga berbicara terhadap dirinya sendiri.
"bagaimana denganmu? apakah hermione telah membuatmu gila?" harry membalas ucapan lelaki berambut merah tsb.
"dia terus berputar di otakku. dan itu mengganggu! aku berusaha berpikir apa yang akan aku lakukan saat kencan tsb!" ucap ron
"setidaknya kau berusaha. apa yang akan kau berikan kepadanya?"
"itu rahasia antara aku, diriku, dan ibuku"
"ibumu? aku rasa kau telah mengadu semuanya kepada ibumu!"
"dia perlu tau antara aku dan hermione dan antara kau dan ginny. jadi beri tau aku, apa yang kau lakukan nanti dengan giny?
"itu rahasia antara aku, diriku, dan ..."
"aku" sela ron "ayolah, dia adik ku, aku tidak mau kau menyakitinya"
"aku tidak akan pernah menyakitinya."
"tapi aku harus tau!"
"baiklah. jadi begini............"

---------------------malamnya-------------------------


"2 menit lebih 21 detik. ayolah sudah lebih dari waktu yang dijanjikan. tidak bisakah wanita berhenti untuk datang 10 menit lebih diwaktu kencan. itu bisa membuatku gila." ucap ron dengan nada kesal.
"setidaknya baru menuju 3 menit ron, belum 10 menit" balas harry
"tapi itu sudah lebih dari waktu yang kusampaikan!"
harry hanya bisa tersenyum mendengar ucapan sahabatnya tsb. ia melihat ke sekitar lapangan hogwarts, sudah berapakali ia melihatnya, tapi ini yang pertama kali dalam waktu malam hari, dan pemandangannya sangat indah. matanya langsung tertuju kepada 2 wanita. tanpa sadar ia menahan napasnya dan jantungnya berdetak 2 kali lebih cepat. "inilah waktunya" ucapnya dalam hati.
"hai" sapa hermione "sepertinya kalian sudah lama. maaf"
"ya sekita 5 menit yang lalu. awww..." harry ternyata menginjak kaki ron dengan cukup keras, sampai membuat kedua wanita tsb menahan tawa.
"tidak terlalu lama" kata harry dengan cepat sambil membuat senyum mematikannya. sangat ampuh sampai membuat ginny tersipu.
"jadi kencan ganda?" tanya hermione
"tidak" balas ron dan harry bersamaan
tanpa basa-basi harry meraih tangan ginny dan menggenggamnya. "ikut aku" ucap harry seraya menarik tangan giny dengan lembut.

ron dan hermione

"kau sangat cantik malam ini" ucap ron sambil menatap langit malam. mereka duduk di tengah lapangan hogwarts.
"apakah sehari-hari aku tidak cantik?"tanya hermione sambil menatap ron.
"maksudku dengan rambut terikat kebelakang tsb. kau terlihat lebih cantik dari biasanya" ucap ron tergesa-gesa dengan masih menatap langit.
"setiap hari rambutku selalu seperti itu, ya terkadang aku mengurainya" jawab hermione cuek
ron langsung menatap hermione, tepat langsung ke matanya. "apakah kau menganggap kencan ini biasa? kau tau, ini kencan pertama ku"
"tentu saja tidak. dan ini bukan kencan pertamamu!kau sering bersama lavender brown." jawab hermione dengan kesal dan ia memalingkan wajahnya.
"tidak, ini yang pertama! ya, yang pertama dengan wanita yang benar-benar kusayang!" ucap ron
hermione hanya bisa menarik napas panjang dan menatap ron.
"aku tidak pernah mengangap kencan ini biasa saja. baju ini adalah baju keberuntunganku. yang hanya aku pakai pada acara spesial." jujur hermione
ron hanya bisa menatap wajah tsb dengan tidak percaya. "maaf, aku memang payah dalam soal cinta, tapi aku punya sesuatu untukmu." ucap ron.
hermione langsung menatap wajah ron dengan bertanya-tanya.
ron mengeluarkan sebuah benda berbentuk bulat. "ibuku menyarankan aku untuk memberimu ini. ini cincin dari nenekku. dan aku ingin kau memakainya. ya aku tau ini cincin sudah tertinggal jaman, tapi aku berharap orang yang memakainya akan selalu bersamaku"
hermione hanya bisa menatap benda itu tak percaya. ia kagum, bukan hanya kepada cincin tsb, tapi juga terhadap ron. lalu ia memeluknya dan mulai menangis.
"aku tidak tau harus berkata apa." ucap ditengah isak tangisnya. lalu ia melepas pelukannya. "tapi, terima kasih. ini sangat mengesankan" ron hanya tersenyum dan memasang cincin tsb di jari manis hermione. lalu memandang wajah hermione. dan ia teringat sesuatu. "kami mempunyai kejutan untuk kalian"
"kami? kalian?"
ron lalu berdiri diikuti hermione "lihat kearah sana" ron menunjuk ke langit dibelakang mereka. lalu ia mengangkat tongkatnya ke langit tsb. lalu......

harry dan ginny

"bagaimana hari mu?" ucap harry menghancurkan suasana diam seribu kata tsb.
"seperti biasa. hanya mengobrol dengan teman-teman sekamar" jawab ginny seadanya
"apa saja yang kalian obrolkan?" tanya harry
"masalah wanita. lelaki tidak perlu tau" balas ginny sambil tertawa pelan, seakan disekitarnya penuh dengan orang memperhatikan. sebenernya mereka sendiri di salah satu tengah lapangan di hogwarts.
kembali suasana hening.
"bagaimana dengan kau?" tanya ginny
"hanya terus memandang pemandangan diluar jendela, dan sesekali berbicara dengan ron." jujur harry
"apa yang kau bicarakan dengan kakakku?"
"masalah lelaki. wanita tidak perlu tau" jawab harry sambil menatap wajah ginny dan tersenyum. mereka pun tertawa bersama.
"maaf jika dia menyebalkan. begitulah dia" ucap ginny
"bisa aku maklumi. bagaimana pun dia sahabatku. kira-kira apa yang mereka lakukan ya?" ucap harry
"entahlah. aku tak tau dan tak mau tau." jawab giny seadanya
"aku juga."ucap harry. merasa suasana yang ia harapkan tidak berjalan dengan lancar, ia berkata "maaf. aku hanya berusaha berkonsentrasi pada kencan ini. aku berusaha sehebat mungkin dihadapanmu. tapi aku sepertinya mengacaukan semuanya" kata harry dengan lembut "ini kencan pertamaku"
"dengan cho chang?" ucap ginny seraya memandang luasnya lapangan tsb.
harry hanya menatapnya terkejut. ia tidak terpikir ginny akan berkata seperti itu. jadi dia hanya bisa menjawab. "dia cinta pertamaku. tapi bukan berarti dia yang akan kunikahi. bukan. karna orang yang aku ingin kan bersamaku selamanya ada dihadapanku"
ginny langsung menatap wajah harry tak percaya. lalu memalingkan wajahnya lagi. "kau tidak perlu berusaha menjadi hebat dimataku." lalu ia memandang wajah harry lagi "karna kau akan selalu terlihat hebat di mataku"
"terima kasih." lalu harry tersenyum "aku punya sesuatu untukmu". lalu ia mengeluarkan benda panjang yang berkilau dari kantong jasnya. "aku melihatmu kau menatap benda itu dengan kagum di toko perhiasan, jadi aku kira aku harus membelikannya untukmu"
ginny hanya bisa menahan napas karna terkejut "itu adalah benda yang sangat kuinginkan. kau tak harus membelikannya." ucap ginny. "ayolah, aku ingin membelikan sesuatu untukmu" ucap harry. ginny menatap lelaki dihadapannya dengan pasrah. "baiklah. terima kasih" lalu harry membantunya memasangkan benda tsb di lehernya.
"bagaimana menurutmu?" tanya ginny.
"luar biasa." jawab harry dengan senyum mengembang diwajahnya.
"oh ya, kami punya sesuatu untuk kalian" ucap harry
"kami? kalian?" tanya ginny penasaran.
harry bangkit dari tempatnya duduk diikuti oleh ginny, "lihat kearah sana" harry menunjukan langit dibelakang ia duduk dengan tongkatnya.

lalu dari tongkat harry dan ron muncul cahaya warna-warni dan berkelap-kelip. cahaya tsb bergabung dan terbang ke langit diatas mereka membentuk barisan yang sangat indah. hermione dan ginny hanya diam tanpa kata di tempat mereka berdiri karna membaca tulisan tsb. di tempat harry dan ginny berdiri, cahaya tsb membuat kata "selamat ron dan hermione." sedangkan di tempat ron dan hermione "selamat harry dan ginny"
"luar biasa" ucap hermione dengan suara rendah
"indah sekali" ucap ginny.
murid-murid didalam kamar asrama mereka sendiri melihat keluar jendela. mereka menatap dengan wajah terkejut. guru-guru pun keluar dari gedung sekolah membagi menjadi 2 kelompok dan mencari sumber cahaya tsb. setelah menemukan sumbernya mereka hanya bisa tersenyum kepada lelaki-lelaki tsb.
"bagaimana bisa?" tanya hermione kpd ron dan ginny kpd harry di tempat berbeda.
"entahlah." lelaki-lelaki tsb tersenyum "ini hanya insting seorang lelaki yang sedang jatuh cinta"

No comments: